Hubungan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja



 Hubungan Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja
Setiap orang yang melakukan suatu pekerjaan atau perbuatan pasti mempunyai suatu maksud atau tujuan tertentu. Begitu pula dengan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan, sudah pasti mempunyai maksud, apalagi hal tersebut telah direncanakan sebelumnya. Tujuan karyawan pada umumnya mengharapkan kontra prestasi yang berwujud kompensasi finansial. Walaupun ada sebagian orang yang berpendapat karena ada juga karyawan yang bekerja bukan semata-mata bertujuan untuk mengharapkan balas jasa berupa finansial atau uang. Tetapi hal ini tidaklah selalu benar, terutama bagi karyawan yang bekerja dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena tanpa terpenuhinya kebutuhan tersebut, maka karyawan tidak akan dapat bekerja dengan baik. Oleh karena itu untuk mengharapkan karyawan agar bekerja lebih baik, harus ada faktor-faktor yang mempengaruhinya terutama besar kecilnya tingkat kompensasi atau balas jasa yang diberikan. Seandainya pemberian kompensasi tidak sesuai dengan prestasi yang telah dikorbankan, maka akan mengakibatkan karyawan bekerja tidak sesuai dengan harapan perusahaan, tidak bergairah atau dengan kata lain tidak mempunyai motivasi untuk bekerja lebih giat. Dan bila hal ini dibiarkan saja, akan menjurus kepada hal-hal yang negatif dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Dengan perkataan lain suatu sistem imbalan yang baik adalah sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi.
Dari keterangan diatas berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan dalam bab ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa besar kecilnya tingkat gaji dan upah yang diberikan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap upaya untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.

No comments

Powered by Blogger.