Pengertian Event Marketing

3:41:00 AM


            sebuah event bias berupa apa saja, seperti dari pertemuan kecil sampai konfrensi besar, mulai dari grand opening maupun sampai pencarian dana. Ragamnya hampir tidak terbatas dan setiap event berbeda dengan event yang lainnya.
            Definisi event marketing menurut Shimp Terrence (1993:660) adalah “A form of brand promotion that ties a brand to a meaningful cultural, social, athletics or other type of high interest public activity”. Daridefinisi tersebut diatas, event marketing adalah suatu bentuk promosi merk yang mengikat suatu merk dengan kegiatan kebudayaan, sosial, atletik atau tipe kegiatan lainnya yang mengundang tingkat ketertarikan publik yang tinggi.
Inti dari kegiatan event marketing adalah komunikasi langsung dilapangna yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin terhadap segmenyang dibidik,yang merupakan target kelompok yang diharapkan. Aktifitas event marketing dikatan berhasil apabila menerapkan suatu konsep yang kreatif, menarik, orisinil dengan hasil yang mulus dan lancar sesuai dengan perencanaan awal yang secara nyata mendatangkan target kelompok sesuai dengan jumlah yang diharapkan.
Menurut Shreiber (1994:101-122) mengatakan bahwa ada 7 prosedur yabg harus dilakukan bila kita ingin membuat suatu event marketing yang baik, yaitu :
1.   Penentuan tujuan Event Marketing
menenrukan tujuan merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan didalam membuat suatu event marketing. Hal ini penting sebagai dasar dari suatu program event marketing perusahaan serta memudahkan perusahaan untuk mengukur keberhasilan event tersebut. Tujuan dari suatu event haruslah lebih spesifik dari suatu event marketing. Adanya batas waktu pelaksanaan sehingga perusahaan dapat memonitor kemajuan dari pelaksana event tersebut.
2.   Jenis Event Marketing
      jenis dari aktifitas event marketing sangatlah beragam dan formatnya tidak terbetas, yang harusnya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Secara umum jenis dari event marketing menurut Shreiber (1994:79-90) diantaranya adalah :
  • Consumer Gathering
Consumer atau prospect dari suatu brand atau produk dikumpulkan satu atau lebih ktifitas menarik yang diadakan berupa show atau concert (pertunjukan musik, tari dan sebagainya), contest atau games yang melibatkan audince, kegiatan bazaar dan lain-lain. Aplikasi dari jenis ini sangat luas dengan kreatifitas format yang tidak terbatas, berdasarkan skala event dapat melibatkan ratusan hingga puluhan ribu audience atau penonton. Berkumpulnya penonton yang dimanfaatkan untuk berbagai komunikasi brand atau produk.
  • Exhibition
Yaitu pameran dari suatu brand atau produk dipusat keramaian atau exhibition mall yang dilakukan secara tunggal atau bersama-sama dengan brand lain dalam suatu trade fair.
  • Grand Opening
Yaitu peresmian dibukanya suatu tempat baru misalnya pabrik, mall, gedung perkantoran, outlet penjualan atau took, café atau tempat makan dan lain-lain.
  • Marketing Gathering
Yaitupresentasi brand atau produk kepada distribusi untuk memperoleh dukungan distribusi produk. Seringkali acara dipadukan dengan gala dinner serta sajian entertainment.
  • Press Conference
Yaitu konfrensi pers untuk mengkomunikasikan aktifitas dari brand atau produk atau momentum yang lainnya.
  • Seminar
Seminar biasanya dilakukan untuk memperoleh pengakuan dari publik terhadap suatu brand atau produk, bahwa brand atau produk tersebut ahli dibidangnya.


  • Education Program
Yaitu program sdukasi keliling yang dilakukan disekolahatau perkumpulan untuk mempereat hubungan dengan konsumen dan menarik simpati publik.
  • Anniversary Event
Yaitu perayaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menunjukan kredibilitas perusahaan dimata masyarakat.

3.      Venue atau tempat yang tepat
Auatu venue atau lokasi yang akan dipilih sebagai tempat berlangsungnya aktifitas event marketing pemilihannya dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan, diantaranya :
·         Lokasi yangstrategis dan mudah dijangkau. Seringkali lokasi telah memiliki captive audience merupakan keuntunganyang harus dimanfaatkan, contohnya aktifitas yang dilakukan di mall mempunyai potensi sangat baik karena lokasi tersebut telah memiliki pengujung tetap dari segmen tertentu.
·         Fasilitas penunjang dalam hal ini jenis event yang berbeda membutuhkan fasilitas penunjang yang berbeda dari venue atau lokasi yang harus dipenuhi, contohnya sebuah pameran di mall membutuhkan area yang luas untuk membangun stand-stand
·         Lifestyle dari terget audience yaitu jumlah audience yang menghadiri suatu event merupakan salah satu parameter utama untuk mengukur kesuksesan event marketing. Oleh karena itu pemilihan venue harus mempertimbangkan apakah venue yang dipilih cukup representatif dan bias didatangi oleh target audience yang diinginkan.

4.   Fokus target Audience atau penonton
yaitu menentukan target audience atau penonton yang ingin dituju serta ingin dicapai olehperusahaan. Ada beberapa factor yang dapat dipertimbangkan didalam pencapaian target audience ini yaitu :
1.      Siapa sebenarnya pengguna produk perusahaan?
Perusahaan harus mampu untuk dapat memfokuskan ataumenargetkan produknya kepada konsumenatau pengguna rokok. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat lebih menarik konsumen yang ingin dituju.
2.      Bagaimana kondisi demographics dan phsycographics?
      Kondisi dari konsumen atau pengguna rokok harus dapat diketahui oleh perusahaan, karena untuk dapat menetapkan harga yang tepat dipasarkan perusahaan harus melihat dulu keadaan penduduk sekitar.
3.      Apa yang membuat mereka memilih produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan?
      Perusahaan harus mampu untuk dapat lebih variatif dalam menjual dan mempromosikan produknya karena dengan promosi yang baik dan terarah akan mengakibatkan konsumen atau pengguna rokok dapat memilih rokok yang mereka inginkan



4.      Apa dasar mereka didalam membuat keputusan pembelian?
Sebelum melakukan pembelian, konsumen terlebih dahulu menilai produk yang diinginkannya karena apabila produk tersebut dianggap kurang baik an kurang menarik minatnya untuk membeli maka konsumen akan memilih produk yang lain yang mereka anggap lebih baik. Jadi dalam hal ini perusahaan harus lebih mampu untuk dapat menciptakan produk yang inovatif sehingga dapatmenarik minat konsumen untuk membeli produk rokok yang diproduksi perusahaan.
5.      Siapa yang mempengaruhi keputusan pembelian?
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian antara lain yaitu adanya produk pesaing yang dianggap lebih baik dikarenakan promosi yang dilakukan oleh produk pesaing tersebut lebih gencar disbanding produk perusahaan sehingga dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian.
6.      Siapa Perantara mereka?
Perusahaan harus mempunyai perantara dalam menarik atau mentargetkan penjualan rokok seperti adanya pedagang pengecer atau dengan melibatkan SPG (Sales Promotion Girls) yang dimaksudkan agar dapat lebih mendekatkan dan lebih mengenalkan produk perusahaan kepada konsumen.




7.      Apakah factor komunitas memainkan peranan?
Komunitas dalam hal ini sangat berperan penting karena dengan adanya komunitas ini dapat lebih mengenalkan produk perusahaan dimata masyarakat atau pengguna rokok.

5.   Program Event Marketing
      Program yang menarik tentunya akan dapat menarik audience yang diharapkan oleh perusahaan, sehingga ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan, diantaranya :
·         Membuat format yang tepat dengan menawarkan konsep yang kreatif dan orisinil atau sesuai dengan brand image dan brand personality, yang diminati oleh sebagian besar target audience disesauaikan dengan selera dan status sosial ekonominya sehingga mereka tertarik untuk dating dan berpartisipasi langsungdalam aktifitas event marketing.
·         Penawaran yang tepat sehingga kreatifitas yang diantaranya berorientasi pada sales Promotion,  target audience diharapkan dapat memperoleh benefit langsungyang merangsang mereka untuk dating, misalnya dengan menawarkan potongan harga, pemberian hadiah atau program hiburan yang berkualitas.
·         Publikasi dan liputan yang tepat dapat membantu meningkatkanbrand awareness dengan menjangkau mereka yang  tidak hadir langsung pada aktifitas event marketing.


6.   Waktu Event Marketing
      pemilihan waktu juga sangat penting, berhubungan dengan situasi dan kondisi lingkungan yang ada serta dengan aktifitas target audience yang diharapkan sehingga memungkinkan mereka untuk hadir, serta berhubungan jugadengan program waktu pelaksanaan event secara pasti dan mendetail dimulai dari program perencanaan sebelum acara dimulai, selam pelaksanaan serta setelah pelaksanaan aktifitas-aktifitas lainnya yang mendukung event ini semuanya membutuhkan waktu. Waktu pelaksanaan eventjuga memegang peranan sangat penting karena dengan penetapan waktu yang tepat dari pelaksanaan event tersebut. Jika event diadakan bertepatan dengan situasi yang tidak membaik seperti saat pelaksanaan kampanye pemilu maka event tersebut belum tentu dapat berjalan dengan baik dan mungkin juga tidak akan mendapat izin dari aparat keamanan karena dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

7.   Budget Event Marketing
      bagian ini merupakan salah satu kunci didalam pengambilan keputusan. Pertimbangan anggaran yang sesuai hingga aktifitas yang dilaksanakan efektif, karena hal ini menyangkut skala aktifitas yang dapat dilaksanakan dengan Cost per contact yang efisien serta mencapai target audience, perkiraan biaya dari supplier, lokasi event, spokesperson dan lainnya. Jika budget yang diinginkan untuk pelaksanaan event tidak sesuai, maka dalam pelaksanaan event tersebut juga tidak akan dapat dilakukan dengan maksima, hal ini dapat menyebabkan penonton merasa kecewa dan kurang puas.

Pengertian Brand Equity

3:54:00 AM



            Definisi dari brand equity menurut Aaker (1991:7) adalah “Brand equity isa set of assets (and Liabilities) linked to a brandname and symbol, that adds to (or subtract from) the value provived by a product or servise to a form and or to that firm’s costumers” yaitu Brand Equity merupakan kumpulan dari sifat-sifat ataukomponen-komponen yang berhubungan dengan nama dari suatu merk dan symbol yang menambah nilai atau kegunaan yangdiberikan oleh produk atau jasa dari perusahaan dan atau dari konsumen perusahaan.
            Adapun komponen-komponen utama dari brand equity menurut Aaker (1996:8) adalah :
1.   Brand Awareness   
Berkaitan erat dengan kekuatan dari suatu brand didalam pikiran atau ingatan konsumen.
2.   Brand Loyality
Berkaitan dengan kesetiaan konsumen terhadap suatu merk tertentu. Biasanya jika konsumen sudah setia terhadap suatu merk tertentu, mereka akan susah untuk berpindah atau mencoba suatu merk tertentu lainnya
3.   Perceived Quality
Merupakan kualitas dari suatu merk produk yang dipersepsikan atau diharapkan oleh konsumen. Kualitas yang diharapkan oleh konsumen dari suatu merk biasanya adalah kualitas unggul.



      4.   Brand Association
Merupakan asosiasi yang tercipta didalam pikiran konsumen mengenai suatu brand. Biasanya asosiasi ini tercipta melalui packaging produk, bintang iklan yang digunakan maupun symbol yang digunakan.

Pengertian Brand Awareness

4:04:00 AM


Pengertian Brand Awareness
            Dalam membangun sebuah merk, langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemasar yaitu merk tersebut harus dikenalkan dulu pada konsumen sehingga konsumen dapat mengetahui keberadaan merk tersebut dan dapat melekat dihati konsumen. Daya tahu atau daya kenal konsumen terhadap merk disebut brand awareness atau  kesadaran merk.
            Menurut Aaker (1997:90) mendefinisikan Brand Awareness sebagai berikut “Brand awareness is capability individual to know or back remember that brand is element from category speceial product will to wake remember effect them with respect this brand” yang artinya brand awareness merupakan kemampuan individu untuk mengetahui atau mengingat kembali bahwa suatu merk merupakan bagian dari suatu kategori produk khusus yang akan menimbulkan daya ingat mereka terhadap merk tersebut.
            Sedangkan menurut William F. Schoell dan Joseph P. Gultinan (1990:340) mendefinisikan brand Awareness sebagai berikut :”Brand awareness is the levels of awareness of a product in any person to be unrecognized, rejected, accepted, preffered or insisted upon” yang artinya brand awareness merupakan tingkat kesadran bagi stiap individu untuk tidak mengenali, menolak, menerima, menyukai atau menuntut terhadapo suatu produk.
            Dari definesi diatas dapat disimpulkan bahwa brand awareness adalah kemampuan seorang calon pelanggan atau konsumen untuk mengenali, menerima, atau mengingat bahwa suatu merk merupakan bagian dari kategori produk tertentu yang menimbulkan daya ingat mereka terhadap merk tersebut.

                        Tingkat Brand Awareness
            Brand Awareness menunjuk kepada kekuatan keberadaan merk yang ada di pikirankonsumen, menurut Aaker (1996:330) awareness dapat diukur pada level yang berbeda-beda, yaitu :
·         Recognition
Yaitu konsumen pernah mendengar atau mengetahui akan suatu merk dari suatu produk tertentu. Level ini merupakan level yang paling bawah dan biasanya didasarkan pada “ad aided test” dimana melalui survei responden yangdiberikan beberapa merk dari produk dan diminta untuk menyebutkan merk yang pernah mereka lihat atau kenal.
·         Recall
Yaitu konsumen mengetahui merk dari suatu produk tertentu. Level ini biasanya didasarkan pada “unaided recall test” dimana dalam test ini responden tidak dibantu dengan menyediakan nama-nama merk yang mereka tahu dan kenal untusuatu jenis  produk tertentu. Test ini menentukan posisi dan kekuatan suatu merk karena yang disebutkan responden merupakan nama merk.
·         Graveyard Statistic
Yaitu frekwensi penyebutan merk dari suatu produk tertentu oleh konsumen
·         Top of Mind
Yaitu konsumen menyebutkan merk dari suatu produk tertentu yang pertama diingatnya. Ini merupakan level yang paling dalam brand awareness diman nama merk tersebut mempunyai posisi paling tinggi dibangdingkan merk lain untu suatu jenis produk tertentu.
·         Brand Dominance
Yaitu konsumen hanya menyebutkan serta mengingatkan satu macam merk dari produk tertentu.
·         Brand Famialiarty
Yaitu merk tersebut cukup dikenal oleh konsumen.
·         Brand Knowledge of Salience
Yaitu konsumen mempunyai pendapat mengenai merk dari suatu produk tertentu.

Penyediaan Barang (Merchandising Assortment )

3:42:00 AM


Penyediaan Barang (Merchandising Assortment )
            Penyediaan barang merupakan perencanaan dan pengendalian barang dan jasa. Menurut Dunne, Lusch and Gable (1995:264) bahwa :
“Kelengkapan barang merupakan grup/kelompok produk yang sangat berkaitan karena diperuntukan untuk kegunaan akhir yang sama, dijual kepada kelompok konsumen yang sama dan jatuh dalam price range yang disesuaikan”.
Ada lima penentuan barang dagangan menurut Davidson Sweeney and Stamft (1988:347) :
1.      The Right Merchandise : maksudnya tipe dari model-model barang, styles, ukuran, merek, warna dan konsumen sasaran yang ingin diberikan.
2.      The Right Place : Maksudnya tidak hanya mengenai lokasi toko, tetapi juga barang yang harus dijual di masing-masing lokasi.
3.      The Right Time : Maksudnya tersedianya atau mudah didapatnya barang oleh konsumen ketika mereka ingin membeli.
4.      The Right Quantities : Maksudnya konsumen menginginkan pilihan tipe dari barang-barang yang akan dipergunakan dapat dipenuhi toko.
5.      The Right Prices adalah harga yang tepat dapat menarik konsumen dalam rangka persaingan. Bagi retailer harga yang tepat dapat menyebabkan kelayakan dari tingkat pengambilan investasi. Barry Berman, Joel R. Evans (2001:452) mengemukakan :
“Merchandising consist of the activities involved in acquiring particular goods and / or services and making them available at the places, times, and price and the quantity that enable a retailer to reach its goals ”
Merchandising merupakan aktivitas yang melibatkan pembelian barang dan jasa tertentu oleh penjual eceran dan menyediakannya pada tempat, waktu, harga dan dalam jumlahnya direncanakan yang memungkinkan penjual eceran untuk mencapai tujuannya”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa merchandising merupakan perencanaan atau pengendalian dalam pembelian dan penjualan barang, tempat, waktu dan kuantitas yang tepat serta harga yang sesuai. Di dalam penyediaan barang (Merchandising) pejualan eceran harus menyesuaikan dengan harapan pasar sasarannya untuk memenuhi harapannya.
Powered by Blogger.